Jumat, 06 Juni 2014

Histologi Sistem Pencernaan



LAPORAN HISTOLOGI HEWAN
Sistem Pencernaan






       
Oleh :
Varni Apensa
135090101111019
Asisten PJ : Novembya Vilansari
 

LABORATORIUM FISIOLOGI HEWAN
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014










BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Dasar Teori
            Sistem pencernaan (digestive system) adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda.  Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang saluran pencernaan (bahasa Inggris: gastrointestinal tract) dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung. Selanjutnya adalah proses penyerapan sari-sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus (Bevelander, 1988).
Hati merupakan kelenjar yang berukuran besar, berwarna merah kecoklatan, terletak dibagian depan rongga badan, dan menglilingi usus, bentuknya tidak tegas. Fungsi hati menghasilkan empedu yang di simpan dalam  kantung empedu, berwarna kehijauan terletak disebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu. Pancreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim-enzim pencernaan dan hormon insulin (Syarifuddin, 2006).
Adapun fungsi hati bagi tubuh sebagai sebagai tempat untuk menyimpan gula dalam bentuk glikogen, menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit, mengatur kadar gula dalam darah, sebagai tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A, menghasilkan empedu yang berguna untuk mengemulsikan lemak, menguraikan molekul hemoglobin tua, menghilangkan hormon-hormon berlebihan, membentuk protein tertentu dan merombaknya, pembentukan dan pengeluaran lemak dan kolesterol (Wildan,1996).
            Usus dua belas jari (duodenum) adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan.Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari (Hurkat, 1976).
Usus dua belas jari bertanggung jawab untuk menyalurkan makanan ke usus halus. Secara histologis, terdapat kelenjar Brunner yang menghasilkan lendir. Dinding usus dua belas jari tersusun atas lapisan-lapisan sel yang sangat tipis yang membentuk mukosa otot. Usus dua belas jari (duodenum) adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz. Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari. Usus dua belas jari bertanggung jawab untuk menyalurkan makanan ke usus halus. Secara histologis, terdapat kelenjar Brunner yang menghasilkan lendir. Dinding usus dua belas jari tersusun atas lapisan-lapisan sel yang sangat tipis yang membentuk mukosa otot. Usus dua belas jari dibagi menjadi empat bagian untuk mempermudah pemaparan. Bagian pertama, yaitu pars suoerior dimulai dari akhir pilorus. Kemudian saluran akan membelok ke lateral kanan. Bagian ini memiliki panjang 5 cm. Bagian terakhir, pars ascendens berbentuk saluran menaik dan berakhir pada awal usus kosong (jejunum) (Kay, 1998).
1.2 Tujuan
            Tujuan dalam melaksanakan praktikum ini adalah mengetahui struktur histologi hati dan doudenum.
1.3 Manfaat
            Manfaat setelah melaksanakan praktikum ini adalah dapat membantu mahasiswa biologi mempelajari peran dan struktur jaringan penyusun sistem pencernaan seperti jaringan penyusun usus halus serta hati dan dapat dimanfaatkan dalam riset mengenai patohistologi.
























BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN


2.1 Duodenum
       
                          (a)                                                                (b)


 









                                                                    (c)
Gambar 2.1.1 (a) Duodenum (Eleshmeraa, 2013).
                       (b) Duodenum
                       (c) Duodenum hasil pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan pada preparat penampang melintang duodenum, pada perbesaran 40X terlihat adanya bagian-bagian duodenum seperti submukosa tissue, tunika selosa dan tunika muskularis. Pada perbesaran 400X terlihat adanya lamina propia, brunner gland dan vili. Duodenum bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari. Usus dua belas jari (duodenum) adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz (Bevelander, 1988).
Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada 9°C.Usus dua belas jari bertanggung jawab untuk menyalurkan makanan ke usus halus. Secara histologis, terdapat kelenjar Brunner yang menghasilkan lendir. Dinding usus dua belas jari tersusun atas lapisan-lapisan sel yang sangat tipis yang membentuk mukosa otot. Sel goblet glandular sederhana kolumnar epitelsel yang satu-satunya berfungsi untuk mensekresikan musin , yang larut dalam air untuk membentuk lendir . Sel ini dapat ditemukan pada trakea , bronkus , dan lebih besar bronchioles dalam saluran pernafasan, usus kecil, usus besar dan konjungtiva di kelopak mata atas (Adnan, 2010).

2.2 Hati
          
                          (a)                                                                   (b)

 







(c)
(c)
Gambar 2.2.1 (a) Hati (Jamilatun, 2012).
                        (b) Hati                      
                        (c) Hati hasil pengamatan

            Berdasarkan hasil pengamatan pada preparat hati dengan perbesaran 400X, terlihat  memiliki bagian-bagian seperti vena portal, interlabular septum, sinusoid, central vein, sel hepatic, arteri dan bile duct. Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia, terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, dibawah diafragma. Pada orang dewasa berat hati mencapai 2 kg. Hati merupakan tempat untuk mengubah berbagai zat, termasuk racun. Seperti hati menerima kelebihan asam amino yang akan diubah menjadi urea yang bersifat racun. Hati menjadi tempat perombakan sel darah merah yang rusak menjadi empedu. Empedu yang dihasilkan akan disimpan dalam kantong empedu (bilirubin) (Luis, 1980).                     
            Bilirubin adalah produk utama dari penguraian sel darah merah yang tua. Bilirubin disaring dari darah oleh hati, dan dikeluarkan pada cairan empedu. Sebagaimana hati menjadi semakin rusak, bilirubin total akan meningkat. Sebagian dari bilirubin total termetabolisme, dan bagian ini disebut sebagai bilirubin langsung. Bila bilirubin langsung adalah rendah sementara bilirubin total tinggi, hal ini menunjukkan kerusakan pada hati atau pada saluran cairan empedu dalam hati.Bilirubin mengandung bahan pewarna, yang memberi warna pada kotoran (feses). Bila tingkatnya sangat tinggi, kulit dan mata dapat menjadi kuning, yang mengakibatkan gejala ikterus. Albumin adalah protein yang mengalir dalam darah. Albumin dibuat oleh hati dan dikeluarkan pada darah (Bevelander, 1988).

,
















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Sistem pencernaan adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. sistem pencernaan berfungsi untuk mengambil makanan, memecah nya menjadi molekul nutrisi yang lebih kecil, menyerap molekul tersebut ke dalam alirah darah, kemudian membersihkan tubuh dari sisa pencernaan. Saluran pencernaan mencerna makanan, memecah nya menjadi bagian yang lebih kecil dan menyerap bagian tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di dalam nya adalah: mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui anus.


3.2 Saran
            Disarankan untuk praktikan agar lebih tertib lagi dalam melaksanakan praktikum dan lebih memperhatikan saat materi diterangkan, sehingga dapat dengan mudah memahami materi yang diberikan.
















DAFTAR PUSTAKA

Adnan dan Pagarra, Halifah. 2010. Struktur Hewan. Makassar: Jurusan Biologi
    FMIPA UNM.
Bevelander, Gerrit. 1988. Dasar–Dasar Histologi Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Eleshmeraa.2013.blogspot.com.histologi-usus.html. Diakses pada tanggal 23 april 2014
Hurkat, P. and Mathur. 1976., A Text Book of Animal Physiology. S Chand and Co. Ltd., New Delhi.
Jamilatun, hidayah.2012.duniakuhidupmu.blogspot. histologi-hati-hepar.html. Diakses pada           tanggal 23 april 2014
Kay, I. 1998. Introduction to Animal Physiology. Bios Scientific Publisher United,
       New York.
Luis, C Junqueira dkk. 1980. Edisi 3. Histologi Dasar. Buku Kedokteran: Jakarta Utara.
Neil, A. Camppbell dkk. 2003. Biologi. Erlangga : Jakarta.
Syarifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi. Jakarta: Buku Kedokteran.
Wildan, Yatim. 1996. Biologi Modern Histologi. Tarsito: Bandung.


1 komentar:

  1. The Emperor Casino Review - Shootercasino
    The Emperor Casino is 제왕 카지노 a casino in 1xbet korean Malta. We cover all of your favorite games including roulette, 메리트카지노 blackjack, video poker, blackjack, baccarat,

    BalasHapus